Pivot point merupakan suatu level yang digunakan para trader untuk memprediksi garis support dan garis resistance. Pivot point termasuk dalam analisa teknikal meskipun bukan suatu indikator tetapi penggunaanya dalam forex trading cukup populer terutama dalam menentukan arah pergerakan harga dan titik entry maupun exit.
Dengan menggunakan rumus perhitungan aritmetika sederhana dan data harga hari sebelumnya (High, Low, dan Close) Anda sudah bisa menentukan garis pivot point beserta garis support dan garis resistance. Seperti Anda ketahui setiap hari pergerakan harga di grafik harga yang lihat memiliki data-data High, Low, dan Close (H, L, C), data-data inilah yang Anda gunakan untuk menentukan pivot point.
Anda kan melihat market seringkali bereaksi terhadap garis pivot ini, dikarenakan banyak sekali trader yang menggunakn sistem ini untuk menentukan entry dan exit. Hal ini tentunya akan membuat Anda lebih mudah untuk memprediksi pergerakan harga disamping menggabungnya dengan indikator lain.
Dalam trading Anda tidak perlu repot-repot menghitung sendiri garis pivot ini, karena di internet ini sudah banyak software gratis untuk menghitung pivot dan teman-temannya (suport dan resistance). Salah satu software yang cukup bagus bisa Anda download di sini, klik aja ini. Dan untuk metatrader 4 klik di sini
Tetapi cara perhitungan ini perlu Anda ketahui juga agar ilmu yang Anda pelajari di sekolah dulu tidak hilang (pelajaran matimatian itu looh), dan bila Anda adalah seorang ahli berhitung matimatian, barangkali dengan mempelajari rumus-rumus pivot ini mungkin saja Anda akan menemukan rumus lain yang lebih canggih dari rumus pivot ini, misalnya rumus bagaimana caranya membuat nilai rupiah jadi lebih tinggi dari dollar; Rp 1 = USD 10.000
(Haduuh!!! kenapa tukang nge-blog ini rada ngawur gini yaa?? Salah minum obat kali..... ) maaf pembaca.. saya nyeruput kopi saya dulu biar normal kembali.
Sekarang kita lihat rumus untuk menghitung garis pivot ini beserta garis support dan garis resistance. PERHATIAN : Yang tidak terbiasa melihat rumus2 matematika dari bayi sebaiknya tutup mata dan langkahi bagian ini beberapa paragraph, kemudian langsung membuka browser baru untuk melihat gadis-gadis manis nan bahenol di browser lain.. hihihihi. (haduuuuh eling pak... ini kopinya diminum dulu yang bapak minum tadi kobokan. ....... seruput lagi aah)
Resistance 3 = High + 2 x (Pivot - Low)
Resistance 2 = Pivot + (R1 - S1)
Resistance 1 = 2 x Pivot - Low
Pivot Point = ( High + Close + Low )/3
Support 1 = 2 x Pivot - High
Support 2 = Pivot - (R1 - S1)
Support 3 = Low - 2 x (High - Pivot)
Aaah kecil kalo cuman hitungan begini sih.... gampang....! Pake kalkulator pivot aja ya.. enggak??? Hihihi soalnya kalao ngitung dulu baru trading barangkali sudah ketinggalan harga kali??
Jadi seperti Anda lihat hanya dengan data HLC hari kemarin, Anda sudah memiliki 7 buah garis, 1 garis pivot point (tengah), 3 buah garis resistance (atas) dan 3 buah garis support (bawah). tetapi yang paling penting Anda perhatikan di sini adalah tiga buah garis yaitu garis Pivot, garis resistance 1 dan garis support 1.
Bila sudah ditentukan garis pivot point dengan data HLC harga kemarin, dan pada hari ini harga pembukaan (open) berada di atas garis pivot maka bisa diperkirakan harga akan cenderung bergerak naik ke atas, sebaliknya bila harga pembukaan hari ini di bawah garis pivot maka harga diperkirakan cenderung akan bergerak turun.
Bila harga mendekati garis Support, kemungkinan harga akan revesal/berbalik kembali ke atas atau jika trend turun sangat kuat, maka harga akan menembus garis support dan trend turun akan semakin kuat.
Jika harga mendekati garis resistance maka harga akan reversal/berbalik kembali ke bawah, namun jika trend naik sangat kuat (biasanya pengaruh berita ekonomi) maka harga akan menembus garis resistance dan trend naik akan menjadi semakin kuat.
Jika garis support 1 atau resistance 1 tertembus maka pemain jangka pendek akan tertarik untuk masuk pasar. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap suply and demand yang terjadi sehingga berpotensi meneruskan pergerakan harga. Dan jika garis support 2 atau garis resistance 2 tertembus juga maka pemain jangka menengah dan panjang akan ikut untuk mengambil posisi jual atau beli.
Banyak sekali strategi yang bisa dikembangkan dengan menggunakan pivot point. Seperti misalnya menggabungkan garis-garis yang dibentuk dari pivot ini dengan melihat formasi reversal candlestick (doji, hanging man, shooting star, dll). Dengan melihat formasi sebuah doji atau hangin man yang merupakan sebuah signal reversal di dekat garis resistance, maka Anda harus berhati-hati karena potensi perubahan pergerakan harga sangat besat atau bila Anda bermaksud untuk entry posisi maka inilah saat yang baik untuk mengambil posisi sell.
Di bawah ini adalah contoh-contoh trading menggunakan garis pivot sebagi analisa pelengkap yang Anda bisa gunakan dengan teknik trading lainnya. Contoh teknik trading dengan pivot point ini saya ambil dari artikel di www.traderjuice.com oleh Mark McRae. Moga-moga bermanfaat;
Data ini diambil tanggal 12 Agustus 2004 (jaman baheula tapi tetap mantep buat contoh trading)
Anggaplah kita memiliki data EUR/USD pada hari sebelumnya
High - 1.2297
Low - 1.2213
Close - 1.2249
Maka data tadi bila dihitung akan menghasilkan nilai yang membentuk 7 buah garis;
Resistance 3 = 1.2377
Resistance 2 = 1.2337
Resistance 1 = 1.2293
Pivot Point = 1.2253
Support 1 = 1.2209
Support 2 = 1.2169
Support 3 = 1.2125
Sekarang lihat gambar grafik 5 menit EUR/USD
Garis bewarna hijau merupakan garis pivot, garis berwarna biru merupakan garis resistance (R1, R2, dan R3), dan garis berwarna merah merupakan garis support (S1, S2, dan S3).
Sekarang kitalihat bagaimana trading menggunakan garis ini;
1. Breakout Trade
Pada permulaan hari harga berada di bawah garis pivot, maka kita akan cenderung untuk melakukan trading dengan posisi sell atau short. Sebuah channel terbentuk dan kita menggungu terjadi break down pada garis channel. Untuk melakukan trading dengan teknikini tentu kita harus memesan harga di bawah garis channel (sell stop order), stop loss di setting di atas garis channel bagian atas, dan target point terletak pada garis S1. Yang jadi masalah pada trading saat ini adalah garis S1 sangat dekat dengan entry point, sehingga target profit sangat kecil yaitu sekitar 13 pips. Teknik ini cukup baik dan tentunya suatu saat teknik ini bisa diterapkan dengan target profit yang lebih besar.
2.Pullback Trade
Contoh trading dengan teknik ini; saat harga sudah turun melewati S1 dan berbalik lagi, maka entry point di setting atau di order beberapa pip di bawah garis Support yang merupakan garis yang terbentuk dari harga terendah sebelum harga mengalami pullback, Stop loss di setting beberapa pip di atas harga tertinggi saat pullback, dan target profit adalah S2. Pada gambar di bawah sayangnya kasus tidak mendukung trade dengan teknik ini karena antara entry dan S2 (target) terlalu dekat - jadi kalau kasusnya seperti ini jangan pake teknik pullback ini ya- . Selain itu harga entry order juga tidak tersentuh karena harga memperlihatkan kondisi sentimen pasar yang mulai berubah.
3. Breakout of Resistance
Sebagai kelanjutan trading di atas, setelah melihat perubahan pasar, harga bergerak menuju S1 dan membentuk channel (congestian area). Hal ini merupakan signal yang cukup baik. Teknik trading dengan breakout ini; entry order di setting beberapa pip di atas garis channel atas, dan stop loss di setting beberapa pip di bawah garis channel bawah. Untuk target, jika Anda trading dengan lebih dari satu lot, maka Anda bisa meng-close sebagian posisi, pada saat harga dekat dengan garis pivot. Dan untuk sisa lot, perkecil stop loss dan lihat reaksi pasar terhadap garis pivot, jika psar bereaksi positif menembus garis pivot maka target kedua Anda adalah garis R1.
4.Teknik Tingkat Lanjut
Seperti yang dikatakan oleh om Mark mcRae, banyak sekali teknik yang bisa digunakan dengan pivot point. Untuk trading tingkat lanjut adalah dengan memakai metode 2 garis MA (moving average) yang bersilangan sebagi filter atau konfirmasi validnya tidaknya breakout. Anda bahkan dapat menggunakan indikator lain untuk lebih memastikan kondisi pasar . Tetpai harus diingat signal yang diikuti adalah breakout levelnya sedangkan indikator hanya sebagai konfirmasi
>
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments
Post a Comment