Kisah Kasih Sayang Kaum Semut

Posted by Artikel Menarik | 12:54 AM | | 0 comments »

Kisah kasih sayang selalu ada dalam setiap hubungan makhluk hidup. Tak terkecuali semut.  Terdapat kisah di balik sebuah taman hijau yang indah. Bunga-bunga  tumbuh mekar. Burung berkicau riang. Pepohonan tumbuh subur di taman ini.

Di antara tinggi pepohonan dan hijau taman itu. Terdapat pohon jambu  yang dihuni oleh kaum semut. Di bawah akar rindangnya pohon jambu,  terdapat lubang sebagai pintu keluar-masuk sarang semut. Ruangan  yang cukup luas untuk para semut.

Sikap tidak saling menghormati menyebabkan ketidakrukunan bagi kaum  semut. Alasannya karena perbedaan ukuran tubuh  Kelompok pertama, semut bertubuh besar. Kelompok kedua, semut bertubuh  kecil. Mereka selalu bersitegang dan tidak pernah akur. Saling  menyepelekan dan mengejek satu sama lain.

Keadaan ini membuat kewalahan Semut Tua. Setiap mengumpulkan makanan, Semut  Besar dan Semut Kecil itu selalu bekerja terpisah. Semut besar merasa  mampu memikul makanan lebih banyak. Semut Kecil merasa mampu membawa  makanan lebih cepat.

Mereka tidak pernah keluar bersama melalui lubang itu. Semut Besar  memaksa lebih dahulu dan Semut Kecil terpaksa harus menunggu. Kemudian  mereka menyebar ke arah berlawanan. Setiap hari selalu seperti itu.

Tiba waktunya pohon jambu berbuah lebat  sekali. Pohon menjadi rindang dan sejuk. Para semut sangat senang ketika  datang musim buah Jambu. Tidak perlu berjalan jauh, karena makanan  tersedia di depan mata.

*Saling Berbagi*

Kisah kasih sayang antara Semut Besar dan Semut Kecil bermula di suatu  siang. Turun hujan deras dan angin kencang. Kaum semut segera berlari   pulang tanpa makanan. Akibatnya, gudang makanan tidak penuh. Semua  hanya diam ketakutan di bawah akar itu.

Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh. Ruangan menjadi gelap gulita.  Semua menjerit terkejut dan panik. Pintu sarang tertutup oleh buah jambu  besar. Karena keadaan di luar hujan dan kilat terdengar menakutkan. Kaum  semut tidak bergerak, khawatir saling injak.

Semut Tua memerintahkan agar para semut memegang tangan  teman terdekat. Tangan kaum semut saling meraba agar bisa memegang teman  yang terdekat. Mereka tidak tahu, apakah itu Semut Kecil atau Semut Besar.

Singkat cerita, tibalah waktu makan. Lalu makanan dikeluarkan dan  berpindah dari satu tangan ke tangan lain. Apabila ada yang belum  kebagian, segera berteriak dan teman terdekat harus berbagi makanan.  Terus menerus seperti itu.

Ternyata, baik Semut Besar ataupun Semut Kecil saling berbagi makanan.  Mereka tanpa sadar saling menolong. Hingga semua semut kebagian makanan.

Hari berganti malam. Hujan dan angin perlahan mulai mereda. Para semut  masih berdiam dalam gelap gulita. Karena gudang tidak penuh dan mereka  tidak bisa keluar dari lubang tanah ini. Mereka tertidur tanpa makan
malam. Sementara tangan mereka masih berpegangan saling menjaga.

Malam berganti pagi. Kaum semut terbangun dengan perut yang terasa  lapar. Tiba-tiba muncul sinar dari lubang itu. Ruangan itu samar-samar  terlihat. Lalu mereka tersadar, selama malam tadi Semut Besar dan Semut  Kecil saling membantu. Saling menjaga agar tidak ada semut yang terinjak  dalam gelap.

Dengan malu-malu mereka melepas tangan teman di sampingnya. Merekapun  berpelukan dan berterima kasih. Telah saling menjaga dan berbagi.  Masalah yang dihadapi tadi malam, dilalui dengan penuh kebersamaan. Ini  adalah hari baru bagi kaum semut.

Semut Besar tidak jahat seperti dugaan. Semut Kecil ternyata berguna,  malah kekuatannya jauh dari dugaan. Mereka haruskerjasama dan  saling berbagi. Seperti ketika mereka berbagi makanan dalam ruangan  gelap tadi malam.

Melihat sinar kecil dari lubang itu, Semut Kecil segera bertindak.  Mereka pun bekerjasama dengan baik. Semua Semut Kecil keluar masuk  membawa makanan. Lalu buah Jambu itu perlahan digerogoti Semut Besar,  hingga terdoronglah penghalang pintu sarang dengan mudah.

Kaum semut bersorak gembira. Semut Tua tampak sangat lega. Pintu sarang  terbuka kembali. Keberhasilan ini dirayakan dengan bernyanyi,  bersalaman, dan saling memaafkan. Suasana sarang semut itu berganti  menjadi ruangan penuh suka ria, kasih sayang, dan cinta   Mereka sadar, walaupun ukuran tubuh mereka berbeda tapi mereka bisa  saling menjaga dan berbagi. Sejak itu, dalam perbedaan antara mereka,  Semut Besar dan Semut Kecil hidup rukun dan bersahabat. Selalu saling  menyapa jika bertemu. Akhir cerita, mereka hidup damai dan saling mengasihi  selamanya.

*Inspirasi*

Demikianlah kisah kasih sayang yang terjadi di dunia semut.  Semoga menjadi inspirasi kita untuk selalu menghormati, menghargai, dan  hidup rukun penuh cinta. Baik kepada manusia lain, lingkungan, dan semua  makhluk di muka bumi ini.


www.anneahira.com
>

0 comments

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...