Tubuh LangsingPada dasarnya masalah gizi pada remaja dan eksekutif muda timbul karena perilaku gizi yang salah, yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan.

Kalau Anda kurus, makanlah secara teratur dengan gizi seimbang dan lebih banyak dari biasanya. Kalau Anda gemuk, makanlah secara teratur juga dengan gizi seimbang tetapi jumlahnya kurang dari biasanya. Itulah pesan yang lazim kita terima dari ahli gizi, jika kita melakukan konsultasi mengenai diet.

Idealnya berat badan itu normal, yaitu tidak gemuk dan tidak kurus. Sebenarnya berat badan ideal bisa diwujudkan dengan mengkonsumsi energi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Sehingga tidak terjadi penimbunan energi dalam tubuh dalam bentuk lemak, atau sebaliknya penggunaan lemak tubuh sebagai sumber energi kurang.

Bila konsumsi gizi selalu kurang dari kecukupan maka seseorang akan menderita gizi kurang (malagizi). Sebaliknya jika konsumsi melebihi kecukupan, yang bersangkutan akan menderita gizi lebih dan obesitas. Berat badan ideal atau berat badan normal sangat menguntungkan karena penampilan akan menjadi menarik, lincah dan risiko sakit lebih rendah. Berbeda dengan badan yang kurus, penampilan cenderung kurang menarik, mudah letih, risiko sakit pun tinggi. Dan yang tidak kalah penting bagi yang kurus, adalah kurang mampu bekerja keras.

Yang gemuk pun sama. Penampilan kurang menarik, gerakan tidak gesit, cenderung lamban, dan merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi, gangguan sendi tulang, gangguan ginjal dan bahkan berisiko terkena penyakit kanker.

Jangka Lama

Keadaan gizi atau status gizi merupakan gambaran apa yang dikonsumsi dalam jangka waktu cukup lama. Keadaan gizi dapat berupa gizi kurang, gizi baik atau normal, maupun gizi lebih. Kekurangan salah satu zat gizi dapat menimbulkan konsekuensi berupa penyakit defisiensi, dan bila kekurangan dalam batas marginal dapat menimbulkan gangguan yang sifatnya lebih ringan atau menurunnya kemampuan fungsional.

Misalnya, kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan badan cepat merasa lelah. Kekurangan zat besi dapat menurunkan prestasi kerja dan prestasi belajar, selain turunnya ketahanan tubuh terhadap penyakit infeksi. Sedangkan kekurangan vitamin A dapat menyebabkan terjadinya buta senja dan turunnya ketahanan tubuh terhadap penyakit infeksi.

Keluarga Perkotaan

Kurus merupakan masalah gizi lain yang umumnya lebih banyak ditemukan pada remaja perempuan. “Kurus itu indah,” kata mereka dan sering merupakan moto bagi remaja perempuan. Body image kurus itu indah dan cantik, merupakan salah satu penyebab anorexia nervosa dan bulimia (keduanya merupakan keadaan buruk akibat ingin kurus, sehingga menolak makan atau memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan), khususnya remaja perempuan.

Pada beberapa kasus obesitas, remaja dan eksekutif muda memodifikasi konsumsi makanan mereka sendiri tanpa pengawasan dan bimbingan dari dokter dan ahli gizi, sehingga umumnya tidak dapat memenuhi kebutuhan zat besi dan zat gizi penting lainnya. Bila hal ini berkelanjutan, dapat menimbulkan anorexia nervosa atau bulimia (biasanya terjadi pada keluarga mampu di perkotaan).

Penanganan kasus ini perlu dilakukan secara terpadu antara dokter (mungkin psikiater) dan ahli gizi. Bila berat badannya tidak bisa naik, perlu dilakukan penanganan lebih lanjut.Kegemukan dan obesitas lebih banyak ditemukan pada remaja dan eksekutif muda di perkotaan, yang disebabkan karena konsumsi makanan berlebihan serta kurang aktivitas fisik dan berolahraga. Penelitian menunjukkan obesitas sebagai faktor risiko berbagai penyakit, seperti hipertensi, hiperkolesterolemi, penyakit jantung dan diabetes mellitus atau kencing manis.

Masalah yang sering timbul pada masa remaja dan eksekutif muda adalah jerawat, yang biasanya sering dikaitkan dengan banyak mengkonsumsi coklat, makanan makanan berlemak dan minuman ringan (soft drinks).

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zinc, PUFA dan vitamin A dapat mengurangi atau mengatasi jerawat pada remaja. Mereka dapat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat-zat tersebut seperti: daging, roti, margarin dari kedele, hati sapi, wortel, dan minyak goreng dari jagung, kedele, zaitun serta minyak dari kelapa sawit.

Seimbang Jumlah & Kualitas

Keadaan status gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam jangka waktu cukup lama. Keadaan status gizi dapat berupa gizi kurang maupun gizi lebih. Karena itu untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal mutlak diperlukan sejumlah zat gizi yang harus didapatkan dari makanan dalam jumlah sesuai dengan dengan yang dianjurkan setiap harinya..

Untuk dapat memenuhi kebutuhan akan zat gizi, diperlukan konsumsi makanan yang seimbang dalam hal jumlah dan kualitas. Hanya saja, karena gaya hidup dan pola makan yang terlanjur salah, defisiensi unsur gizi tertentu sering terjadi. Apalagi di jaman sekarang ini, tidak mudah bagi kita untuk bebas sama sekali dari efek-efek yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan gizi.

Banyak faktor lain yang dapat menurunkan kualitas penyerapan gizi, misalnya polusi, stres berkepanjangan, sakit keras, baru sembuh dari sakit dan minuman keras.


Sumber: Gaya Hidup Sehat>

0 comments

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...