Para ahli astronomi untuk pertama kalinya menemukan sebuah planet dalam Bimasakti yang berasal dari galaksi lain. Planet yang memiliki massa setidaknya 1,25 kali massa Jupiter itu, mengelilingi sebuah bintang tua yang berasal dari sebuah galaksi satelit kecil yang pecah sekira 6 hingga 9 miliar tahun lalu.
Adalah Johny Setiawan dan Rainer Klement dari Max Planck Institute of Astronomy di Heidelberg, Jerman, yang memaparkan penemuan tersebut.
Sara Seager, ilmuwan MIT yang tidak ikut ambil bagian dalam studi itu menyebutkan bahwa faktor penting dalam penemuan tersebut adalah planet dan bintang yang ditemukan di dalam Bimasakti itu berasal dari galaksi lain. "Hampir dapat dipastikan, planet itu terbentuk ketika bintang tersebut berada di galaksi lain," ujarnya.
Untuk menemukan planet luar, Johny, yang berasal dari Indonesia, dan koleganya mengamati HIP 13044 yang berjarak sekira 2.000 tahun cahaya dari bumi. HIP 13044 dan bintang-bintang lainnya di Helmi Stream berbeda dari bintang lain di lingkungan tata surya karena bintang-bintang tersebut memiliki pemanjangan orbit yang menempatkan mereka sekitar 42.000 tahun cahaya di atas dan di bawah gugus cakram Bimasakti. Orbit semacam itu menunjukkan bahwa bintang-bintang tersebut berasal dari kelompok yang terpecah dari sebuah galaksi satelit dan membentang berkat pengaruh pasang-surut gaya gravitasi.
Planet baru ini menghadapi masalah baru. Dalam jutaan tahun mendatang, saat bintang itu menghisap habis helium di intinya, planet itu akan mengalami ekspansi lebih cepat dan lebih besar yang akan mengantarkannya pada kehancuran.
Sumber: Wired>
0 comments
Post a Comment